Datin Penghibur

Jari lentiknya di cat merah merona…begitu juga bibir mungilnya, Reina mengoles gincu merah agar bibirnya terlihat tampak penuh, tangannya beralih ke perona pipi dan memulasnya di kedua wajah cantiknya.

Angin malam menyusup melalui pori-pori tubuhnya yang putih, terkadang roknya tersingkap terkena tiupan udara, bintang bersinar menyinari langkahnya yang gontai dan sesekali menghangatkannya mencoba menutupi badannya yang separuh terbuka.

Suara musik menderu-deru didalam klub, tanda bahwa permainan malamnya akan dimulai, senyuman nakal menggodanya dengan mata mengiba, Reina tetap berjalan melangkah kedalam ruang yang baginya memberi seberkas sinar untuk esok.

Dadanya membusung kedepan, menuangkan segelas minuman untuk para tamunya, tangan-tangan jahil meraba tubuhnya, sepasang mata melihat lelukan tubuhnya dan lainnya mengamati belahan dadanya yang membusung indah, Reina tersenyum dan terus menuangkan minumannya. “Mau tambah lagi?” Begitu godanya.

Tengah malam sudahlah lewat, penunjuk waktu di dinding ruangan dihapadannya sudah menunjukan pukul 2 dini hari. “Kamu sudah ada yang booking belum malam ini cantik?” kata lelaki disampingnya. “Belum tuh…tapi aku minta bayaran 2x lipat ya…” lanjut Reina menatap nakal lelaki disampingnya. “ Aku kasih kamu 3x lipat asalkan kamu tau apa yang aku suka, Setuju sayang? “ timpal pria bertubuh gempal itu. Lalu Reina mengangguk setuju.

Bukan kali ini saja, tubuhnya memasuki mobil mewah yang akan membawanya saat ini, mungkin tak terhitung jumlahnya, berapa banyak. Senyumnya tetap merekah, Reina menjalani profesinya dengan profesional.

Lelaki itu membawanya masuk kedalam hotel berbintang, tangannya menjalar menyusuri tubuhnya yang indah, Reina sesekali membalasnya, tubuh lelaki itu basah oleh keringat menahan hasrat, Reina mengelapnya perlahan demi perlahan, lalu melucuti satu persatu pakaian lelaki yang ada dihadapannya, bumi menjadi saksi apa yang diperbuatnya, namun Reina terus melanjutkan pekerjaannya, hingga langit pekat dan mentari bersinar terang, menyinari tubuh yang tanpa sehelai pakaian pun melekat,. “Terima kasih sayang atas pelayanannya tadi malam, kau cantik sekali” lelaki itu mencumbui bibir indah Reina lalu menyerahkan puluhan lembar uang ratusan. Reina menerimanya lalu mengucapkan “Sama-sama sayang”, sambil merapikan kembali baju lelaki yang ada dihadapannya , tak lama lelaki itu berbalik dan mengucapkan “selamat tinggal”.

1 Response to "Datin Penghibur"

  1. Unknown says:

    Cerita yang bagus.. teruskan..
    Tumpang Iklan
    Pejam Mata sayang..
    Sakit sikit ni..tahan ya..
    >>>Baca Sini Kalau Berani!<<<

Powered by Blogger